Cerita nyata dan gak saya bikin-bikin. Kapan itu saya pernah mampir ke rumah teman SMA saya yang udah punya anak. Dan saya tanya si anak ini, “Cita-citanya besok pengen jadi apa?”. Dengan polosnya si anak menjawab, “Pengen jadi atlet esport, om.”
Obrolan singkat antara seorang om-om (yang mengaku) gamer dengan anak umur 7 tahun itu seketika langsung menambah keyakinan saya kalau dunia esports memang sudah tidak bisa dianggap remeh lagi. Memang masih banyak orang awam di luar sana yang langsung mengerutkan dahi ketika tahu ada seseorang yang punya cita-cita jadi atlet esports. Tapi di balik pandangan miring tersebut, udah jadi sebuah fakta kalau atlet esports bisa jadi profesi yang menjanjikan.
Udah banyak kan berita tentang gimana atlet esports berhasil meraih penghasilan dengan nilai yang fantastis? Dan gak cuma atlet aja, dunia esports juga digadang-gadang akan menjadi elemen penggerak ekonomi yang baru nantinya.
Esports Membuka Lapangan Kerja Baru
Pikiran saya tentang esports tadi kurang lebih diamini oleh Eddy Lim, Ketua Umum Indonesia Esports Association (IESPA). Eddy Lim mengatakan kalau esports ini udah menjelma jadi industri dan sudah merambah ke tanah air. Ada asas ekonomi dasar yang berlaku di sana yaitu hukum supply and demand alias hukum permintaan dan penawaran. Dengan berkembangnya industri esports ini yang artinya banyak permintaan masyarakat, tentunya penawaran juga akan meningkat.
Banyaknya permintaan masyarakat memang gak serta merta langsung terlihat dari jumlah orang yang menuntut turnamen esports diperbanyak lagi. Tapi bisa terlihat secara gak langsung dari animo orang-orang terhadap esports. Coba aja deh lihat gimana turnamen esports, baik yang skala kecil sampai ke yang besar, selalu mengundang perhatian. Ini kan artinya banyak yang tertarik sama dunia esports. Dan karena banyak yang tertarik, para pelaku industri esports juga pastinya mencoba untuk memberikan hal yang lebih lagi to buat memuaskan orang-orang tersebut?
Dari sanalah kemudian Eddy Lim mengatakan bahwa dunia esports akan membuka banyak lapangan pekerjaan baru yang mungkin gak bisa dibayangkan orang-orang beberapa tahun yang lalu. Lapangan pekerjaannya sebenarnya gak melulu hanya jadi atlet esports lho. Masih ada profesi lain seperti event organizer yang merancang berbagai turnamen esports, jadi shoutcaster macam si cantik Clara Mongsta (uhuk), jadi content creator (kayak saya, uhuk lagi), dan masih banyak profesi lainnya yang berasal dari berbagai macam talenta.
Kalian Bisa Mulai dari Sekarang Buat Nyemplung di Esports
Gak usah jauh-jauh deh ngomongin profesi di dunia esports ini. Kalian semua pun sebenarnya udah bisa langsung mulai dari sekarang kok buat meniti karir di dunia esports. Ambil aja contoh jadi streamer game. Cuma modal hape doang, kalian udah mulai bisa meraup Rupiah. Udah banyak yang membuktikan to?
Senada dengan Eddy Lim, Yustinus Prastowo yang merupakan pengamat ekonomi dan juga Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), mengatakan kalau industri ini bisa jadi pilar baru untuk perkembangan ekonomi tanah air, dan oleh karenanya, pemerintah sebaiknya ikut ambil bagian juga. Nah, makin mantap to kalau memang kalian punya cita-cita nyemplung di dunia esports? Siapa tahu lho kalian jadi atlet ternama dan digandrungi banyak kawula muda serta tua? Hahaha.
Nice, mas…. Infonya menarik sekali, nanti kalo saya punya anak juga lek pengen dasi atlet esport ya tak dukung hehe..
Selama positif ya kudu didukung mas.