Popularitas Genshin Impact memang tak terbantahkan, tapi di balik kesuksesannya, game ini kini harus menghadapi masalah serius. Pengembangnya, Cognosphere, dijatuhi denda sebesar USD 20 juta atau setara Rp 327 miliar oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) di Amerika Serikat.
Apa Yang Terjadi?
Masalahnya berakar pada dugaan pelanggaran privasi anak-anak yang dilakukan oleh game ini. FTC menuduh bahwa Genshin Impact memanfaatkan fitur loot box untuk menarik perhatian pemain anak-anak tanpa mendapatkan izin dari orang tua mereka. Loot box sendiri merupakan mekanisme dalam game yang memungkinkan pemain membeli hadiah acak dengan uang sungguhan, sering kali dengan peluang kemenangan yang sangat kecil.
Samuel Levine, Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, mengungkapkan bahwa Genshin Impact dianggap memanfaatkan anak-anak untuk menghasilkan keuntungan besar. Anak-anak dan remaja diklaim terpancing untuk menghabiskan ratusan dolar demi mendapatkan hadiah yang sebenarnya sangat sulit didapatkan.
Konsekuensi yang Diterima
Dalam penyelesaiannya, Cognosphere setuju untuk mengubah beberapa mekanisme di dalam game mereka. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menetapkan batasan usia bagi pemain, serta mewajibkan adanya persetujuan orang tua untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh anak-anak.
Meski menerima denda dan bersedia melakukan perubahan, Cognosphere tetap menegaskan bahwa mereka tidak sepenuhnya setuju dengan tuduhan FTC. Dalam pernyataannya, mereka menekankan komitmen untuk meningkatkan transparansi demi memberikan pengalaman bermain yang lebih baik bagi semua pemain, termasuk anak-anak.
Denda ini menjadi peringatan keras bagi para pengembang game di seluruh dunia, terutama yang menggunakan model bisnis freemium. Di satu sisi, inovasi seperti loot box memang menguntungkan secara finansial, tetapi di sisi lain, regulasi ketat mengenai perlindungan anak harus tetap diutamakan.
Bagi penggemar Genshin Impact, ini mungkin menjadi pengingat untuk lebih bijak dalam bermain, terutama saat berhubungan dengan pembelian dalam game. Bagaimana menurut kalian? Apakah denda ini sudah cukup memberikan efek jera bagi pengembang game serupa?